Halaman Muka Kiddle |
Dewasa ini memang penggunaan internet kian mewabah. Siapa saja, manusia dari umur berapapun dapat mengakses informasi bebas dari seluruh penjuru dunia lewat Google atau search engine lainnya yang ada. Akan tetapi, satu permasalahan muncul ketika anak-anak menjadi bebas juga untuk mengakses apapun yang ada di dunia maya. Tidak dapat dipungkiri, anak usia SD atau bahkan sebelumnya, kini sudah mahir menggunakan internet. Mencari sumber bahan tugas sekolah, chatting ria di Facebook dan twitter, atau bahkan bermain game online yang super seru. Dampaknya? Apa yang harusnya hanya bisa diakses oleh remaja atau dewasa, kini juga bisa diakses oleh anak-anak. Pemblokiran, warning explicit content, pra syarat untuk masuk ke web yuang diperuntukkan kaum dewasa, atau hal semacamnya memang usdah ada. Namun efektifkah? Saya rasa belum. Bahkan saat anak-anak mengetik kata kunci apapun termasuk yang jorok ataupun saru, akan keluar begitu saja di alat pencari seperti Google.
Kemudian pada akhir Februari kemarin, diluncurkanlah search engine khusus anak-anak yang
berani menjamin kontennya tidak mengandung unsur dewasa seperti sex, kekerasan,
dan pornografi. Kiddle namanya. Orang-orang menyebut sebagai Google-nya anak-anak.
Akan tetapi, menurut beberapa sumber bahwa Kiddle sebenarnya tidak berasosiasi
dengan Google. Pun pihak Kiddle sendiri tidak mengklaim dirinya sebagai
keluaran baru dari Google. Memang betul bahwa interface atau alat penghubungnya mirip dan sesuai dengan standar
Google. Bedanya, hasil pencarian Kiddle telah dipilihkan oleh editor yang aman
untuk anak-anak.
Kids Oriented-Results pada Kiddle |
Dalam peciptaannya, Kiddle didesain khusus untuk
anak-anak karena :
1. Situs yang muncul dari hasil pencarian
Kiddle memenuhi persyaratan Family Friendly
Requirements
2. Kids
Oriented-Results. Dimana hasil pop up pertama sampai ketiga di Kiddle adalah halaman yang ditulis khusus anak-anak. Empat pop up
selanjutnya adalah halaman yang walaupun tidak khusus ditulis untuk anak-anak,
tapi aman dan terpercaya serta konten atau tulisannya mudah dipahami oleh
anak-anak. Pada bagian ini, halaman juga telah dipilih khusus oleh editor.
Kemudian pop up selanjutnya adalah
halaman yang aman, halaman yang sudah terkenal meski ditulis untuk dewasa,
berisikan konten yang expert, dan
susah dimengerti oleh anak-anak. Pada bagian ini, yang menyaring adalah Google safe search
3. Kebanyakan hasil dari pencarian di
Kiddle diilustrasikan dengan thumbnails
yang besar. Thumbnail adalah prefiew dari file gambar atau dokumen.
Hal ini membuat anak-anak dapat memilih hasil pencarian dengan mudah, dapat
membedakan hasil satu dengan yang lainnya juga dengan mudah, dan meng-klik thumbnail yang besar untuk melihat hasil
pencariannya dengan mudah. Thumbnail
menyajikan petunjuk visual yang tentu saja membuat anak lebih mudah memilih
hasil karena anak-anak cenderung susah membaca tulisan yang kecil dan tidak
secepat orang dewasa dalam memahami suatu tulisan.
4. Tulisan dengan jenis Arial dan berukuran
lebih besar yang memudahkan anak-anak untuk membacanya.
5. Tentang peivasi, Kiddle tidak
mengumpulkan data informasi identifikasi personal, seperti alamat dan nomor
handphone, serta logs atau catatan akses
pengguna akan dihapus setelah 24 jam.
Perbedaan Kiddle dan Google saat mencari kata kunci yang sama. |
Perbedaan Kiddle dan Google saat mencari kata kunci yang sama. |
Tampilan Kiddle saat kata kunci yang dicari adalah tidak sesuai konten. |
Kehadiran Kiddle tentu saja tidak tanpa kritik. Artinya, ada beberapa hal yang memang perlu diperbaiki dan belum sesuai dengan tujuan diciptakannya search engine ini. Beberapa orang mengkritik dan mempertanyakan, sampai sejauh mana Kiddle akan memblok konten yang tidak sesuai anak-anak. Apa standar web yang lolos kiddle atau tidak? Kiddle juga menyaring terms teramsuk “menstruation” and “death” yang tentu saja berguna bagi pengetahuan kesehatan dan spiritual anak-anak. Selain itu, orang-orang juga mempertanyakan siapa editor di balik Kiddle yang memutuskan mana yang boleh dan tidak boleh dikonsumsi anak-anak. Satu lagi, standar tentang baik dan buruknya suatu konten media di setiap negara juga berbeda, sedang Kiddle masih Amerika-centris.
Pada akhirnya, standar penggunaan media memang tidak bisa disamakan. Pun dengan anak-anak sebagai salah satu pengguna internet seperti sekarang ini. Apa yang baik untuk anak berusia 12 tahun, belum tentu baik untuk anak seusia 7 tahun. Akan tetapi, terobosan ini tentu saja menjadi baik jika diterapkan juga dengan cara yang baik. Mulai sekarang, saya rasa internet di sekolah-sekolah serta kamar anak-anak sudah harus mengganti google dengan Kiddle sebagai search engine.
Sumber :
Mangal, Nesa. “There's a New Search Engine for Kids That Promises a Safer Internet”. Diakses dari http://www.goodhousekeeping.com/life/parenting/news/a37123/kid-friendly-search-engine-kiddle/ pada 7 Maret 2016
Meyjes, Toby. “New search engine Kiddle is like Google for children – here’s what it does”. Diakses dari http://metro.co.uk/2016/02/28/there-is-now-a-google-search-engine-for-children-5722557/ pada 7 Maret 2016
Wheatstone, Richard. “What is Kiddle? The 'child-friendly' search engine which returns some
worrying results”. Diakses dari http://www.mirror.co.uk/news/world-news/what-kiddle-child-friendly-search-7460351 pada 7 Maret 2016