Senin, 25 Maret 2013

Senandung,

Aku diam,
Aku dengar ada yang mengusik sang indra.
Tak biasa, membuatku menerka.
Apakah ini?

Bersahut, bisikan itu bergelut dengan seenaknya.
Aku cari di mana rimbanya?
Dari mana datangnya?
Bukan dari utara,
Bukan juga barat daya.

Itu senandung,
bukan dari utara bukan dari barat daya
Melainkan dari diri sendiri.
Dari hati yang berdegup, berdendang seakan genderang.
Berpadu dengan bunyi angin yang berdesir,
Dengan detikan jam tangan,
Dan dengan semua nyanyian alam.

Senandung, mengusir mendung.
Senandung, seakan kidung
Senandung, menggurah semua gundah yang melambung.


Jumat, 15 Maret 2013

Bersama Daun yang Berguguran Itu. .

Bersama daun yang berguguran itu,
terselip rindu yang menggebu.
Terbang menyatu bersama deru debu.

Bersama daun yang berguguran itu,
terlilit sakit yang menggigit.
Jatuh tercecer dia antara yang pahit.

Bersama daun yang berguguran itu, ada secerca asa.
Asa tuk bersama namun hanya sebuah asa,
bukan nyata.

Bersama daun daun yang berguguran itu,
ada lembutnya angin yang membisik.
membisik sakit, bahwa dia itu semu. 

Dan bersamanyalah pula,
ada sabar yang tetap bersembunyi di peraduannya
menunggu membuncah, pecah, menjadi berkeping amarah

Hingga yang ditunggunya datang,
hingga yang semu perlahan menyata.
hingga lembut sentuh angin itu berhenti menyentuh dedaunan.
Meyakinkan hati, bahwa ada Ia yang selalu di sisi.

Bersama daun yang berguguran itu.
terselip do'a, harap, dan setitik asa.



Kamis, 14 Maret 2013

Ketika Bibir Ini Kelu

Ketika bibir ini kelu, maka hati tak berdaya.
Ketika bibir ini bisu, maka hati tak bisa apa.

Memaksapun ia tak bisa.
Hanya dusta jadinya.
Dan sakit diujungnya.

Merpati hitam.

Mereka bilang, engkau simbol kasih sayang.
Mereka bilang, setiamu luhur dan nyata.

Tapi mengapa sore ini kamu sendiri?
Bertengger, memahat lamun membuat gumun.
Sendiri menanti hari hilang berganti.
Mengapa?

Apa setiamu hilang?
Apa sayangmu pudar?

"Aku bukan warna putih, aku hitam. . ."
Itu katamu dari tatap sendumu,

Tapi apa bedanya?
Hitam putih hanya sebuah warna.
Cinta itu luhur, untuk siapa saja.

18.57
Kebumen. 14032013

Rabu, 13 Maret 2013

Diam dalam Hujan

Hari ini kau datang lagi,
Membawa pergi satu demi satu degupan rindu
membuangnya, bersama waktu.

Aku tau apa yang kurasa.
menyakiti hati dengan mulut yang tak mau kompromi
merasa iya, tapi tidak.
membuat gundah semakin bertambah.

Tapi kau datang lagi.
Basuh semua rasa dengan semata
buang semua asa begitu saja

Hingga kini aku diam dalam hujan.
berharap ia yang kan sampaikan. 

Kebumen, 13 Maret 2013

Kamis, 07 Maret 2013

Sepotong Cerita Senja. .

Senja adalah dimana ada sebersit warna oranye yang hadir di antara biru yang mulai memudar. Indah, nyaman dan mengagumkan untuk dipandang. Dan senja adalah satu dari sekian yang aku suka. Mengapa? Karena di sana ada kelegaan jiwa. Di sana ada gambaran akan dirimu yang pernah ada dalam hati.

Senja, walaupun waktu belum izinkan kita tuk melewatinya bersama, walaupun hanya lewat angin yang satukan rindu ini tapi aku suka. Walaupun aku juga tak tahu, dia suka atau tidak akan senja.

Senja, aku ingat ketika kami saling bertemu, kami saling menyapa. Bahkan kami saling tertawa. Tapi itu hanya jika ada orang lain di antara kami, entah itu temannya, temanku atau teman kita berdua. 

Dan di saat kita duduk hanya berdua, kenapa hanya ucapan ucapan sinis yang terucap. Kejengkelan, ketidaknyamanan. Apa kamu sengaja? Sengaja buatku tak suka? Apa aku seburuk itu dimatamu? Hei, apa salahku? Ahhh, sudahlah. Kau juga tak akan mau jawab.

Senja, ini bukan kisah cinta yang tak direstui orang tua, bukan tentang rindu yang menggebu, bukan juga kisah cinta lain agama. Tapi lebih dari itu, tentang kasih yang tak terungkap. Tentang kebisuan yang berlarut larut. Dan tentang mulut yang tak bisa dipaksa oleh hati.

Apa aku yang terlalu kaku? Tak sadar diri? Atau aku yang tak bisa baca situasi? Aku Harus bersabar seberapa lama lagi?

Senja, apa kau bisa yakinkan aku? Yakinkan aku senja, apakah rasa ini cinta!? Apa ini yang namanya sayang? Ini sulit, sungguh ini tak bisa ku logika.

Sepotong cerita cinta ini untukmu yang tak terjamah oleh nyata, tapi selalu dirindu oleh hati.

Kebumen, 07032013