Rabu, 12 Desember 2012

Cermin, Maafkan Daku.

Di suatu kala dimana mentari tinggal secerca berwarna jingga,
Daku berdiri di sani, dengan sunyi dengan hampa
Daku tahu, diluar sana hujan mendera, tapi daku ingin tetap berdiri disini.
Berdiri dengan fatamorgana di hadapku
Tersenyum? Tidak! Menangis? Bingung!

Sesosok pancaran seseorang yang tiada ku pangling,
Malaikat? Bukan! Iblis? Bukan jua! Lalu siapa?

Dia baik, sungguh. Tapi dia bukan malaikat.  
Dia penuh dosa, tapi aku tak tega menyebutnya iblis, dia juga punya hati.
Dia hanya manusia yang terombang ambing dunia
Bak kapas tergeletak di atas genangan air hujan itu. 
Manusia yang bimbang, siapa jati dirinya.

Ya, dialah daku,

Tertawa tak pantas, Ingin menangis pun tak bisa.
Hanya menyesal, mengapa hidupku terlalu seperti ini, wahai cermin.

Maka cermin, maafkan daku yang selalu mamaksamu
Memaksamu menayangkan bias sosok buruk ini setiap hari.
Maafkan daku yang tidak pernah bersyukur,
Maafkan daku yang tak pernah puas. 

Kebumen, 12122012

Sabtu, 24 November 2012

Untuk Kamu Yang Istimewa

Untuk kamu yang istimewa,
berbeda dari orang lain disekelilingmu. 
Walau aku tahu, bukan kamu yang meminta itu, 
Tuhan yang memberimu.
Ini bukan cobaan, ini anugerah, yakinlah.
Sedih memang, ketika mereka berlari, kau tertinggal
Ketika mereka bebas melakukan apa saja, 
kau terbatas.
tapi sedih tak ada guna, tak ada guna!

Ketika mata mata tajam itu memandangmu dengan beragam arti,
menghina mungkin?
menertawakan?
atau bahkan mengasihani, padahal kau tak memelas iba.
sakit? iya, aku tahu, hati ini sakit.

Tapi kamu bukan PECUNDANG!
Kamu bukan pecundang, 
tunjukkan, lemah tubuhmu tak selemah jiwamu.
Jiwamu kuat, aku tahu jiwamu kuat.
Jangan takut menembus batas batas fisikmu, coba lakukan sesuatu hal, 
buat mereka semua tercengang. 

Untuk kamu yang istimewa, 
anggap kekurangan fisikmu itu anugrah, 
sekali lagi buktikan, 
meskipun fisikmu lemah, jiwamu tak mau lengah. jiwamu harus tetap kuat.

Untuk kamu yang istimewa, kamu bukan pecundang.

-Anonymous, Penyandang Cacat Kaki, 17 Th-
Kebumen, 24112012

Selasa, 06 November 2012

Hidup, Aku Ingin Hidup!

Hidup. mengapa kau sulit dimengerti?
mencari apa yang tak pasti,
mencoba menciptakan tapi tak ada bahan.
semua itu untuk apa?
absurd!!!

Hidup, ada apa dengan diriku ini?
mudah semangat sekejap,
putus asa dikemudian.
berjalan mengendap-endap kedepan,
mundur seribu langkah kemudian.
bukankah, itu sia-sia?

Mati, masikah bisa aku mati?
hanya sia-sia, Tuhanpun enggan terima.
ibadah hanya sekenanya,
dosa segunung himalaya

Tuhan, bukankah tiada yang tak mungkin di hadapmu?
Aku hanya ingin mengalir seperti air,
membaur dengan apa itu tenang,
bergerak dengan tak perlu tergesa-gesa, namun sampai di tujuan
meraih apa itu asa, tanpa ada beban.

Semangat??!
Tak usah dikata,
sering kali bergelora,
tak jarang jua padam diterpa tak tau apa.

Hidup, aku ingin hidup!
mengalir seperti air.
dinaungi ampunan Tuhan
berkawan semangat,
dan tak takut Mati,
bisakah aku?
Kebumen, 061112

Kamis, 01 November 2012

Ini Tentang Aku, dan Hujan.

Hujan adalah satu waktu dimana semua rindu bisa terungkap
Disaat tetes tetes air surga itu turun, dan membawa rasa nyaman,
rasanya jiwa ini tenang.
Rasanya ada satu hal yang membawaku terbang menemui apa yang ingin kutemui
Menerbangkan lamunan, kemana ia suka

Hujan adalah teman,
teman untuk bercerita, meski ia tak mendengar
tapi terkadang hujan lebih paham.
paham, karna ia bersedia meluangkan waktunya
tuk sekedar menemaniku meluapkan apa itu sesak hati,
dan membawa sesak itu pergi bersamanya
Hujan adalah satu pengharapan,
dimana disana terukir doa dan ucapan,
terpatri mimpi-mimpi 
dan penyulut semangat ketika malas datang
dan memberi keyakinan, bahwa ada pelangi dibalik mendung nan gelap itu
Aku dan hujan, 
bukan sembarang teman, 
hanya saja aku suka ketika aku merasa nyaman
sungguh, aku suka hujan.
Kebumen, 01112012 




Minggu, 14 Oktober 2012

Langkah, Bawa Aku Kemana Kau Suka.


Langkah itu membawaku kesini,
Dunia fatamorgana nan samar terang,
Bermimpi, bermain, bersenang-senang.
Menjelajah, membentangkan sayap nan ingar bingar. .
Bertuah, Berkata dan berlaku semauku.
Dengan senyum mengembang,
dada jumawa  dan semuanya yang kusuka.
Disini, dunia angan

Tapi Tiba-tiba langkah itu membawaku kasana
Bertemu dengan apa itu nyata.
Sakit, lelah amarah disana
ketika kecewa membuncah dan tangis tanpa diduga
heran dan tercengan dengan mereka mereka
yang bermuka kelabu tapi berkedok jingga.
tentang senyum mereka yang merekah namun pahit adanya.
Disana, dunia nyata.

Tapi langkah tak pernah salah.
entah itu nyata entah itu tak nyata, mereka ajarkan aku semua.
bagaimana menata hati, bagaimana merawat ikhlas.
bagaimana itu kecewa, bagaimana itu bahagia
dan semuanya

langkah, . .
tuntun aku kemana kau suka. .
ajarkan aku ikhlas mengikutinya.


Senin, 17 September 2012

Jika Aku Bintang. .

Sebuah kelam di hati
Secepat kilat akan sirna karenanya
Buka kilat cahaya,
Bukan jua indah pelangi
Melainkan hanya sebuah bintang.

Jika kusam itu pergi,
maka siapa yang lantas bersenandung?
Bukan purnama,
Tapi bukan arak-arakan awan jua
Ya, dia bintang.

Hanya sekedar mimpi,
Untuk tidak berdiam diri,
Berkarya, mencipta dan berbahagia
Hilangkan semua remang remang dan gulita

Tapi siapa aku?
Aku bukan bintang,
Yang bebas memancar mancarkan kehebatannya
Aku hanya temaram, yang diam membisukan lisan.

Jika aku bintang,
maka cakrawala cita itu akan terbentang,
tapi, aku bukan bintang, aku temaram. 


Minggu, 16 September 2012

Kupu Kertas

Kupu kertas itu terbang jauh menembus kelabu
Bermain dengan sayap-sayapnya yang membahana
Bersenang senang dengan sekawanannya

Kupu kertas itu jauh meninggalkan bumi,
Hinggap disana sini, tanpa tahu ranjau apa di dekatnya
Kupu kertas itu tak mau berdiam diri, kesana kemari tiada henti

Tapi ia hanya kupu kupu kertas,
Pernah penat, pernah lelah jua
sampai suatu hujan yang lebat turun
Ia pun hancur karenanya.
Begitu juga manusia.
Tak ada yang kekal dalam kegembiraannya



Jumat, 07 September 2012

Catatan Sebuah Perjalanan

Aku tahu, perjalanan ini masih panjang
maka kuatkanlah tekadmu
jika engkau lelah, maka beristirahatlah, duduklah sebentar
jika lelah itu sirna, maka lanjutkan itu.
jika lelah lagi, jangan segan tuk berhenti lagi

jika perjalananmu melelahkan, minta bantuanlah pada orang di sekelilingmu,
jika tak ada maka minta bantuanlah pada tuhanmu,
aku yakin di sampingmu selalu ada Dia

maka, jangan takut menembus batas.
lakukan sebuah perjalanan, entah itu singkat ataupun panjang
buat mereka tercengang
buktikan bahwa kau bisa

dan bila kau telah sampai di akhir perjalananmu,
jangan lupa bersyukur akan semuanya



Kamis, 16 Agustus 2012

Hujan Sore Ini .

Hujan sore ini,
Begitu kalut, begitu sendu
Meski tak deras, tapi bukan gerimis

Hujan,
Bawa serta rasa lelah ini,
Gelontorlah rasa dendam di hati.
Bawa serta mereka pergi jauh menuju samudra tak berbatas

Hujan sore ini,
meski kalut, aku suka
aku suka, sangat suka
Bukan apa,
hanya aku bisa membuang pilu dihati.
lelah, penat, dan pekat dalam benak jua

Hujan, aku harap, kau tak hanya datang sore ini,
meski cerah mengantri,
aku tunggu dirimu di setiap lelahku.

terimakasih, hujan.



Sabtu, 28 Juli 2012

Hai Langit.

Hai langit. .
akankah kau mengerti??
mengerti akan rasa ini, 
tentang semuanya, 

Hai langit, jika kau hendaki,
maka aku tak segan padamu
mengukir segala rasa, pada luasnya dirimu
hingga tinta hitam di hati ini tak bersemayam lagi
hingga aku sadar, bahwa aku adalah aku.

Hai langit. .
maukah kau tahu?
tentang dia, 
tentang dirinya yang semu, namun tidak semu
tentang ia yang samar namun tidak jua
tentang ia, seseorang yang fatamorgana, 
namun sebenarnya nyata dihapaku

Hai langit, 
maukah kau tularkan rasa berani pada jiwaku
hanya sekedar untuk ungkapkannya,
agar hati ini tak sesak lagi. 

Wahai engkau, langit biru. .
tolong, sampaikan ini padanya
bahwa aku ingin dia melihatku sekali saja,
itu saja. .