Kamis, 07 Maret 2013

Sepotong Cerita Senja. .

Senja adalah dimana ada sebersit warna oranye yang hadir di antara biru yang mulai memudar. Indah, nyaman dan mengagumkan untuk dipandang. Dan senja adalah satu dari sekian yang aku suka. Mengapa? Karena di sana ada kelegaan jiwa. Di sana ada gambaran akan dirimu yang pernah ada dalam hati.

Senja, walaupun waktu belum izinkan kita tuk melewatinya bersama, walaupun hanya lewat angin yang satukan rindu ini tapi aku suka. Walaupun aku juga tak tahu, dia suka atau tidak akan senja.

Senja, aku ingat ketika kami saling bertemu, kami saling menyapa. Bahkan kami saling tertawa. Tapi itu hanya jika ada orang lain di antara kami, entah itu temannya, temanku atau teman kita berdua. 

Dan di saat kita duduk hanya berdua, kenapa hanya ucapan ucapan sinis yang terucap. Kejengkelan, ketidaknyamanan. Apa kamu sengaja? Sengaja buatku tak suka? Apa aku seburuk itu dimatamu? Hei, apa salahku? Ahhh, sudahlah. Kau juga tak akan mau jawab.

Senja, ini bukan kisah cinta yang tak direstui orang tua, bukan tentang rindu yang menggebu, bukan juga kisah cinta lain agama. Tapi lebih dari itu, tentang kasih yang tak terungkap. Tentang kebisuan yang berlarut larut. Dan tentang mulut yang tak bisa dipaksa oleh hati.

Apa aku yang terlalu kaku? Tak sadar diri? Atau aku yang tak bisa baca situasi? Aku Harus bersabar seberapa lama lagi?

Senja, apa kau bisa yakinkan aku? Yakinkan aku senja, apakah rasa ini cinta!? Apa ini yang namanya sayang? Ini sulit, sungguh ini tak bisa ku logika.

Sepotong cerita cinta ini untukmu yang tak terjamah oleh nyata, tapi selalu dirindu oleh hati.

Kebumen, 07032013




Tidak ada komentar:

Posting Komentar