Aku diam,
Aku dengar ada yang mengusik sang indra.
Tak biasa, membuatku menerka.
Apakah ini?
Bersahut, bisikan itu bergelut dengan seenaknya.
Aku cari di mana rimbanya?
Dari mana datangnya?
Bukan dari utara,
Bukan juga barat daya.
Itu senandung,
bukan dari utara bukan dari barat daya
Melainkan dari diri sendiri.
Dari hati yang berdegup, berdendang seakan genderang.
Berpadu dengan bunyi angin yang berdesir,
Dengan detikan jam tangan,
Dan dengan semua nyanyian alam.
Senandung, mengusir mendung.
Senandung, seakan kidung
Senandung, menggurah semua gundah yang melambung.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar